photo miraclejuice_zps99f737eb.jpg

Miracle Juice

Miracle Juice merupakan produk yang dimiliki e-Miracle sebagai Minuman kesehatan dengan kualitas tinggi memiliki kadar manfaat yang luar biasa dan diproses secara herbal.

 photo saudaplus_zps9629b8d4.jpg

Sauda Plus

Miracle Sauda Plus merupakan jenis tumbuhan yang biasanya banyak di temui di kawasan Mediterania serta di kawasan yang memiliki iklim gurun yang panas, seperti di wilayah Arab dan Afrika. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam Hadis yang dikutip dari kitab Ash Shohihain Gunakanlah Habbatus Sauda karena di dalamnya terdapat sejenis obat dari segala macam penyakit kecuali As Sam [maut] (H.R. Bukhari Muslim)

 photo miraclewater_zps15b80856.jpg

Miracle Water

MIRACLE WATER Merupakan air yang sangat baik untuk dijadikan Theraphy Kesehatan bagi tubuh, sehingga kondisi tubuh akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Bergabunglah bersama kami

Dengan bergabung bersama kami, sudah termasuk sedekah, karena hasil bersih E-Miracle disedekahkan kepada para penghapal Quran di seluruh Indonesia

Minggu, 10 November 2013

e-Miracle Surabaya


e-Miracle Glucola


Sauda Plus Premium E-Miracle


Minggu, 21 Juli 2013

Harga Produk E-Miracle

Miracle Water
Harga Konsumen : Rp 168.000 (Wilayah A), Rp 175.500 (Wilayah B)
Harga Distributor : Rp 125.000 (Wilayah A), Rp 130.000 (Wilayah B)
BV : 30
Isi Bersih : 455 ml BPOM RI NO : MD 249128004181
Miracle Juice
Harga Distributor    :  Rp 185.000,-  (Wilayah A),  Rp  190.000,-  (Wilayah B)
Harga Konsumen     :  Rp 220.000,-  (Wilayah A),  Rp. 230.000,- (Wilayah B)
BV   :  50
Isi Bersih : 330 ml 
Sauda Plus
Harga Distributor  : Rp 80.000,- (Wilayah A),  Rp 85.000,- (Wilayah B)
Harga Konsumen :  Rp 95.000,- (Wilayah A),  Rp 100.000,- (Wilayah B)
BV : 15
Isi : 60 Kapsul/Botol
DEPKES PIRT : 207327502594
LPPOM MUI No : 00140016360701

Miracle Coffe
Harga Distributor  : Rp  90.000,- (Wilayah A),  Rp 100.000,- (Wilayah B)
Harga Konsumen :  Rp 110.000,- (Wilayah A),  Rp 120.000,- (Wilayah B)
BV : 15


Keterangan :
Wilayah A : Sumatera & Jawa
Wilayah B : Sulawesi, Kalimantan & Bali


Testimonial sembuh dari masalah rahim yang turun

Obat untuk Rahim Turun


Herti E-Miracle
Nama : Herti
Usia : 29 thn
Penyakit : Prolapsus Uteri (Rahim Turun)
Stadium : Dijangkakan sama dokter 1 tahun saja kandungan saya bertahan dan harus dioperasi.
Produk yang digunakan : Miracle Juice, Miracle Water, dan Sauda Plus
Takaran : Miracle Juice 3x1, Miracle Water 4x1, dan Sauda Plus 2x3
Berapa lama masa penyembuhan : 1 minggu sudah ada perubahan kira-kira masa penyembuhan 1 bulan Alhamdulillah sampai sekarang sudah nggak ada keluhan mudah-mudahan nggak ada lagi karena sempat periksa ke dokter kandungan 4x katanya sudah nggak apa-apa.
Foto : Fotonya ngusul Ustad Jehan...

pada tempat lain

Assalamualaikum... saya mau berikan testimoni tentang produk E-MIRACLE, 22-09-2012 saya masuk member dan pada waktu itu di Tarakan belum ada produknya yang ada cuma brosurnya saja yang dikasih lihat sama kakak angkat (RUKIAH DAENG SANGKALA).
Saya nggak tau apa itu E-MIRACLE? Kakak hanya ngomong sedekah dan jadi anggota. Saya cuma ingat sedekahnya aja karena sudah banyak MLM yang saya masuki jadi nggak terlalu semangat.
Sepulang kakak dari Jakarta hanya membawa beberapa contoh produk E-MIRACLE karena belum ada STOKIST E-MIRACE di Tarakan. Pada waktu itu saya mempunyai penyakit kandungan (Prolapsus Uteri) dan dokter memberitahu harus dioperasi jangka bertahan cuma 1 tahun.
Kemudian saya mengkonsumsi MIRACLE JUICE, MIRACLE WATER, dan SAUDA PLUS selang sebulan cek up ke dokter katanya sudah membaik.
Alhamdulillah mudah-mudahan sakitnya nggak kembali... :) dan sudah banyak yang mengkonsumsi PRODUK E-MIRACLE di TARAKAN hampir smua merasakan keajaibannya.

Alhamdulillah sembuh

Ustad Yusuf Mansyur

Biografi Ustadz Yusuf Mansur

  • Tanggal Lahir : 19 Desember 1976
  • Kewarganegaraan : Indonesia
  • Ayah : Abdurrahman Mimbar
  • Ibu : Humrif’ah
  • Istri : Siti Maemunah
  • Populer Sejak : Ikut terlibat dalam sinetron "Maha Kasih"
Biografi Ustadz Yusuf Mansur : Kisah Sukses dengan Ilmu Sedekah

Siapa yang tidak kenal Ust. Yusuf Mansur? Ustadz yang telah membranding dirinya sebagai ustadz ahli sedekah ini kerap kali mucul di TV. Bahkan penulis adalah pemirsa setia acaranya di ANTV tiap ba’da subuh jam 05.00 pagi. Gaya khas betawinya yang kocak dan isi ceramahnya yang agak ekstrem apalagi kalau menyangkut sedekah adalah sajian berbeda bagi penikmat siraman ruhani televisi di Indonesia. Ustadz yang telah mempelopori ilmu sedekah ini, berpendapat bahwa sedekah adalah amalan ajaib yang akan memberi solusi bagi setiap masalah yang dihadapi manusia. Menurut ustadz Yusuf Mansur sebagian besar masalah yang dihadapi manusia seperti terlilit hutang, ingin dapat jodoh, sulit dapat kerja, ingin punya anak dan lain sebagainya dapat ditebus atau dibayar dengan sedekah. Artinya dengan melakukan amalan sedekah yang ajaib ini, maka semua masalah dapat dicarikan solusinya. Bahkan beberapa pernyataan fenomenal dari ustadz Yusuf Mansur diantaranya :
  • Sedekah tidak harus ikhlas, 
  • Sedekah tidak harus tunggu kaya, dan 
  • Sedekah jor-joran atau besar-besaran, 
kini sudah begitu familier di tengah masyarakat kita.

    Kisah Sedekah Dari Ustadz Yusuf Mansyur

    lmu Sedekah Ustad Yusuf Mansur

    Di suatu perjalanan dari Sukabumi menuju Jakarta, 3 bulan yang lalu, sebelum bulan Ramadhan. Saat tertidur di perjalanan, terbangunlah Ustad Yusuf Mansur (dibangunkan Allah SWT) dengan rasa kepingin pipis. Tidak jauh di depan ada sebuah SPBU, diputuskanlah untuk buang air kecil di SPBU tersebut.

    Setelah mobil di parker dan turun dari mobil, terlihat berlari tergopoh-gopoh seorang satpam SPBU menghampirinya.

    “Assalammualaikum pak ustad”, salam si satpam.
    “Waalaikumsalam”, ustad menjawab.

    “Begini pak Ustad saya ingin cerita alias ngobrol-ngobrol dengan pak Ustad”, sambar si satpam. “Oh ya pak nanti ya setelah saya buang air kecil, tunggu dulu aja di sini sebentar”, kata Ustad Yusuf Mansur sembari dia berjalan menuju toilet. Akan tetapi, si satpam bukannya menunggu malahan dia mengikuti di belakang Ustad, si Ustad pun mengulangi perkataannya.

    “Pak tunggu aja sebentar ga lama ko”.

    Si satpam pun nyengir sembari berkata, “Saya mau shalat Ashar dulu pak”. Ustad melihat jam tangannya yang menunjuk jam 16.55.
    ”Baru mau shalat Ashar? Ya sudah cepet waktu Ashar bentar lagi habis”. “Ya Pak, waktu tugas saya baru selesai jadi baru sempet shalat”, jawab si satpam.

    Di dalam toilet setelah selesai buang air kecil Ustad Yusuf merenenung, “Tadi tertidur terus kebangun karena pingin pipis, pas ada SPBU, terus mampir, terus ketemu si satpam. Pasti Allah SWT sudah menjodohkan saya dengan si satpam itu tadi. Ya sudah akan saya dengar dia mau cerita apa.”

    Ustad Yusuf Mansur diajak ngobrol di kantin SPBU.

    “Begini pak Ustad saya udah bosen kerja di sini, saya ga betah”, kata si satpam
    “Lho ga betah? Udah berapa lama kerja di sini?”, Tanya Ustad
    “Udah 7 tahun pak”, jawab si satpam

    “Nah itu betah namanya, kerja udah 7 tahun”, kata ustad lagi
    “Bukan gitu pak, habis ga ada kerjaan lain pak.”

    “Terus kenapa bisa ga betah?”
    “Gajinya kecil pak ustad.”
    “Emang berapa gaji?”
    “Gaji perbulan saya 1,7 jt.”
    “Alhamdulillah, segitu kurang pak? Bapak udah punya istri dan anak? pasti ada yang salah dengan bapak”, sambar Ustad Yusuf Mansur.

    Si satpampun nyengir kuda, “Hehe, saya ambil motor pak dan saya punya istri dan seorang anak.”

    “Ya benar tebakan saya, emang uang cicilannya berapa per bulan?”
    “925.000 per bulan pak”. (Pantes aja gaji kaga cukup, itu namanya besar pasak dari pada tiang)

    “Saya pingin hidup saya berubah pak Ustad ga gini-gini aja”, lanjut si satpam.

    “Ada 2 syarat kalau anda pingin berubah. Yang pertama benerin dulu tuh shalat bapak, bagaimana mau berubah kalo shalat aja telat. Solatlah tepat pada waktunya, begitu suara adzan terdengar maka berhentilah dari semua aktivitas, bergegas ambil wudhu dan kerjakaan shalat.”

    Shalat Ashar kurang lebih jam 15.00, tapi Anda mengerjakan pukul 17.00, berarti bapak telat 2 jam. Sehari 5 waktu shalat, 2 x 5 = 10 jam, sebulan 10 x 30 = 300 jam (12,5 hari), setahun 12,5 x 12 = 150 hari (5 bln), masa kerja 7 x 5 = 35 bln (3 th). Itu baru di kali waktu kerja bapak 7 thn di SPBU, kalo di kali umur bapak sesudah masa baligh sampe sekarang? Udah habis waktu bapak sia-siakan, percepatan waktu bapak jelas kalah dengan teman-teman bapak, sodara-sodara bapak yang menunaikan ibadah solat tepat pada waktunya. Yang lain udah naik pesawat, bapak masih naik sepeda aja. Yang lain udah hidup enak bapak masih gini-gini aja.”, papar Ustad Yusuf Mansur

    Sambil manthuk-manthuk si satpam bertanya lagi, “Syarat yang ke 2 apa pak Ustad?”
    “Yang ke 2 berinfak dan bersedekahlah kamu, sisihkanlah dari penghasilan bapak.”

    Si satpam pun nyamber, “OK pak saya mau benerin shalat saya, tapi untuk syarat yang ke 2 saya ga sanggup pak Ustad, gimana mau infak dan sedekah? Penghasilan saya aja pas-pasan bahkan kurang pak Ustad.”

    Sambil geleng-geleng pak Ustad berkata, “Semua makhluk yang ada di jagat raya ini sudah di atur rezekinya masing-masing oleh Allah SWT, hewan-hewan dan tumbuhan tak terkecuali. Jangankan orang yang bekerja, pengangguran aja sudah dibagi rezekinya, apalagi yang bekerja, saya mau nanya, mana ada sekarang pengangguran yang tidak makan sehari-harinya? Pasti makan, kalo ada yang tidak atau kurang makan, silahkan datang ke rumah saya untuk makan. Namanya syarat berarti wajib, mau berubah nasibnya ga?

    “Mau pak ustad, tapi berapa sedekahnya?”
    “Sebulan gaji deh.”
    “Sebulan gaji? terus makan keluarga saya?”

    “Gini aja bapak bilang ke atasan, bon dulu uang gaji bulan depan untuk infak dan sedekah”. Si satpam terbengong-bengong, pertentangan batin sangatlah kuat antara ikhlas dan tidak, pecahlah itu perang baratayudha di dalam hatinya.

    Dan akhirnya, sambil menghela nafas panjang si satpam berkata, “Baiklah pak Ustad 2 syarat tadi akan saya laksanakan dengan sebaik-baiknya, terima kasih pak Ustad saya udah mengganggu waktu Ustad.

    “Alhamdulillah, ngga apa-apa, lakukanlah syarat tadi dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT.”

    Berpisahlah si satpam dengan Ustad Yusuf Mansur.

    Malam harinya si satpam gendu-gendu rasa dengan istrinya, apa-apa yang sudah di obrolin dengan Ustad Yusuf. Alhamdulillah sang istri pun mendukung niatan dari suaminya dengan penuh hati.
    Kemudian, pagi harinya si satpam menghadap kepada komandannya,

    “Ndan, saya mau ngebon uang gaji saya bulan depan, boleh ga ndan?”
    “Boleh aja, tapi alasannya buat apa?” Tanya balik si komandan.
    Si satpam pun terdiam, iya iya buat apa? Masa alasan ngebon untuk infak dan sedekah, kan ga lucu.

    “Heh di tanya ko malah diam!” komandan menyentak.

    “Ya ndan kemarin saya ketemu Ustad Yusuf Mansur, syarat untuk merubah nasib saya salah satunya bersedekaoh, jadi saya ngebon mau buat sedekah ndan”, jawabnya dengan lirih dan agak malu-malu.

    Si komandannya ketawa…

    “Hahaha masa kamu kasbon buat sedekah? Yang bener aja? tapi OK lah, nanti ya saya Tanya boz besar dulu, kan dia yang meng-ACC.”

    Si komandan pun langsung bergegas menghadap boz untuk mengutarakan hajat si satpam anak buahnya.

    “Pagi boz, gini salah satu satpam anak buah saya, mau ngebon uang gajinya bulan depan, di ACC ga boz?”
    “Buat apaan?”
    “Katanya sih mau di gunakan untuk sedekah bos.”
    “Mau buat sedekah?” Sambil mantuk-mantuk dan cengar-cengir si bos menyambar lagi,” aneh banget, ya sudah, bilang ama dia boleh, akan saya kasih dia bon gaji bulan depan, suruh ke sini dia.”
    Si satpam masuk ruangan bos nya.

    “Katanya kamu mau kasbon gaji bulan depan dan uangnya mau buat sedekah?”
    “Iya boss, saya mau merobah nasib.”
    “Merobah gimana?”

    Si satpam pun menjelaskan ke bos nya, kalo mau berubah nasib harus sedekah. Dan si bos pun percaya ga percaya.

    Singkat cerita si satpam udah mendapatkan uangnya dan telah menghabiskannya untuk berinfak dan sedekah bagi sodara-sodara dan tetangganya yang kurang mampu.

    Hari-hari pun berlalu, sampai tibalah di bulan yang baru. Alhamdulillah semua teman-temannya pada gajian, sendiri-sendiri ga gajian, karena bulan lalu udah di bon. Tapi hari demi hari berlalu, seorang teman satpamnya bertanya-tanya apakah si satpam itu tadi hidupnya serba kekurangan atau tidak, temannya pun melakukan survey, oh ternyata si satpam telah menjual motornya, pantes lempeng aja dia. Si bos pun terus bertanya-tanya sambil menunggu si satpam kenapa ga datang-datang lagi, lempeng amat tu bocah ya, merasa penasaran si bos pun memanggil si satpam untuk menghadapnya di kantin.

    “Gimana mau ngebon lagi ga untuk bulan depan, kan uang bulan ini udah ga ada?” tantang si bos.
    “Alhamdulilah ga pak bos.”
    Tiba-tiba temennya nyeletuk dari belakang, “dia abis jual motornya bos.”

    “Ooh abis jual motor, pantes ka ga ngebon lagi.”
    “Ga bos saya jual motor ga buat saya dan keluarga makan bos, tetapi saya jual untuk menambahi sodakoh saya!” Elak si satpam
    Tambah terbengong-bengong si bos dan penasaran,

    “Gini bos saya ceritain, selepas saya bersedekah hari-hari terakhir di bulan lalu saya sempet terbesit di hati rasa was-was dan gundah. Mau makan apa saya dan keluarga saya bulan depan. Eh di awal bulan kemaren Alhamdulillah nama istri saya nyangkut di surat warisan keluarga di kampung, di situ tertera angka 17 jt untuk istri saya”.

    Si bos pun nyamber lagi. ”lah kenapa kamu jual itu motor?”

    “Saya malu sama Ustad Yusuf Mansur, seandainya pada saat itu saya jual motor untuk sedekah pasti Allah SWT akan membalasnya dengan lebih besar lagi. Alhamdulillah sekarang saya dan istri punya warung sembako di rumah sebagai usaha sampingan, semoga dengan ini nasib saya sedikit-sedikit akan berubah menjadi baik dan lebih mulia di mata Allah SWT.”

    “Aamiin.”

    (Narasumber: Ustad. Yusuf Mansur)